Mungkin karena makin sulitnya mencari pekerjaan membuat orang melakukan tindakan yang cenderung melanggar hukum. Apalagi jumlah pengangguran semakin meningkat sementara lapangan kerja tidak bertambah banyak. Kondisi inilah yang dapat mendorong siapapun melakukan berbagai cara agar tetap bisa bertahan hidup. Seperti yang akhir-akhir ini banyak kita dengar, berbagai jenis dan ragam penipuan seakan berseliweran di sekitar kita. Bahkan tak sedikit warga yang nyaris atau terancam menjadi korban penipuan.
Bagi kita yang memiliki handphone (HP) tentu pernah mendapatkan SMS yang menawarkan berbagai macam iming-iming. Ada SMS yang minta dikirimi pulsa dengan mengatasnamakan istri, suami, atau orang tua kita. Ada juga SMS yang mengaku dari perusahaan tertentu yang mengabarkan kepada kita sebagai pemenang sebuah undian berhadiah, namun dengan syarat kita harus mengirimkan sejumlah uang kepada mereka.
Selain itu, akhir-akhir ini juga sering ada SMS yang menawarkan jualan pulsa elektronik dengan selisih harga jual yang cukup menggiurkan. Seperti pernah saya alami. Bahkan ada beberapa bentuk penawaran. Namun saat saya mencoba untuk menindaklanjuti dengan menjawab tawaran itu, ternyata tak pernah mendapat balasan.
Kalau dipikir-pikir, rasanya tak ada konter HP yang menjual pulsa dengan harga di bawah nominal pulsa. Karena itu tawaran jualan pulsa dengan harga yang jauh di bawah harga pasar tentu saja sangat menggiurkan. Namun tawaran itu juga memancing curiga kalau kita waspada. Dan ternyata saat dihubungi ternyata juga tidak merespon.
Dari sejumlah pemberitaan di media massa, kita juga sering membaca atau mendengar adanya korban kasus itu. Begitu juga tak sedikit keluhan tentang SMS yang menyasar berbagai kalangan itu. Anehnya, tak sedikit pula warga yang tertipu SMS tersebut yang
Mari kita untuk lebih waspada terhadap ajakan atau tawaran yang disampaikan melalui orang yang tidak dikenal melalui SMS. Kewaspadaan perlu selalu kita tingkatkan karena ternyata nomor HP kita dapat dengan mudah diketahui umum meski kita tidak menyebarkannya. Saya sendiri juga heran, bagaimana nomor HP saya banyak tersebar.
Kepada aparat kepolisian maupun instansi terkait, perlu lebih proaktif dalam mengatasi kejahatan yang meresahkan masyarakat ini. Meskipun sejumlah media memberitakan atau menyebarluaskan iklan peringatan dari perusahaan atau produsen agar masyarakat waspada terhadap aksi-aksi penipuan, namun aksi-aksi penipuan tak akan pernah berhenti kalau tidak ditangani secara tegas dan keras.
Pemerintah daerah melalui dinas sosial rasanya juga perlu proaktif dengan menyelidiki perusahaan yang terindikasi ada unsur penipuannya. Rasanya tak perlu menunggu laporan korban yang lebih banyak lagi agar dapat mengatasi dan mengantisipasi kasus-kasus penipuan semacam ini. Perkembangan teknologi memang banyak memberikan manfaat untuk kita, namun kita juga perlu mewaspadai efek negatifnya. (*)