Latest News

Usaha Waralaba Asing di Indonesia

Usaha Waralaba
Usaha waralaba (franchise) dari luar negeri makin banyak mengekspansi ke Indonesia. Sebagian besar jenis waralaba yang membanjiri pasar Indonesia utamanya dari dari sektor makanan dan minuman.

Waralaba asing yang banyak masuk ke negera kita adalah dari Amerika Serikat. Selain itu beberapa Negara lain yang juga meluaskan waralaba murah adalah Jepang, Korea, dan Malaysia. Selain mengembangkan bisnisnya di Indonesia, waralaba dari ketiga negara Asia itu juga membidik Indonesia sebagai pasar waralaba kuliner dan makanan cepat saji. Salah satu franchise asal Jepang akan memperluas waralaba sushi, ramen (mie) dan yakitori (sate) di Indonesia.

Menurut data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) ada sekitar 10-15 perusahaan yang berekspansi di Indonesia pada penghujung tahun 2011, khususnya bisnis waralaba yang bergerak dalam bisnis pelayanan jasa dan makanan siap saji (fast food). Setiap tahun jumlah waralaba asing yang masuk ke nagara kita terus bertambah banyak. Lihat juga http://www.dayausaha.com

Potensi Pasar Usaha Waralaba

Banyaknya waralaba asing dari sektor makanan minuman yang memperluas jaringan bisnisnya ke negara kita terutaam karena potensi pasar yang memang besar dan menjanjikan. Apalagi didukung kemudahan dalam membuat usaha waralaba. Hanya dengan dana sekitar Rp 50 hingga 100 juta saja sebuah gerai waralaba makanan siap saji bsa dibangun.

Perkembangan usaha waralaba asing yang makin banyak ini mendorong peningkatan omset waralaba makanan minuman setiap tahunnya. Tercatat kalau pada tahun 2010, omset waralaba makanan minuman sekitar Rp 42,6 triliun, angka itu meningkat hingga Rp 49 triliun hingga akhir tahun 2011.

Menurut Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) meskipun waralaba asing banyak melakukan elspansi ke Indonesia, namun tidak sedikit pula waralaba lokal yang juga tumbuh subur, terutama waralaba modal kecil.

Tercatat pada tahun 2010 jumlah waralaba lokal di Indonesia sebanyak 1.500 unit usaha, dan meningkat lagi menjadi sekitar 1.700 unit usaha pada tahun 2011. Diperkirakan jumlah ini akan terus bertambah setiap tahunnya karena potensi bisnis waralaba yang memang besar.

Dari jumlah usaha waralaba yang ada saat ini, sebanyak 90 persen merupakan waralaba business opportunity (BO) yang masuk dalam skala usaha kecil menengah (UKM). Menurut Anang, BO itu memiliki pertumbuhan sekitar 10 persen setiap tahunnya, dan jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan jenis waralaba besar yang hanya tumbuh sekitar 2 persen. Mungkin anda tertarik untuk melihat http://bibitikanmurah.com

Namun meskipun pertumbuhan waralaba BO tinggi, Anang menyatakan bahwa banyak di antaranya yang tidak mampu melanjutkan usahanya. Salah satau faktor penyebabnya, tidak sedikit pengusaha waralaba itu yang tidak mampu menyempurnakan usaha maupun karena rendahnya pembinaan yang dilakukan. Padahal, kata dia, waralaba BO dapat dikembangkan menjadi bisnis franchise yang lebih besar.

Usaha waralaba murah ini sebenarnya memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan. Omzet waralaba secara keseluruhan, berdasarkan data AFI, tercatat mencapai Rp 114,6 triliun pada tahun 2010 dan naik menjadi sekitar Rp 135,4 triliun pada tahun 2011. Sumbangan dan kontribusi besar terhadap omset usaha waralaba terutama dari beberapa sektor, meliputi sektor makanan minuman, ritel, jasa ekspedisi, jasa pendidikan, kesehatan dan kecantikan, otomotif, fashion dan aksesori.