Imam Arifin |
Pajak pendapatan (pph) terbukti berikan pengaruh pada tingkat tabungan di Indonesia. Demikianlah halnya dengan pajak keseluruhan, bertambahnya nilai ( ppn ) dan laju perkembangan masyarakat serta angka partisipasi sekolah berikan pengaruh yang sama pada tingkat tabungan di indonesia.
Hal itu disampaikan Ir Imam Arifin MA waktu ujian terbuka program doktor ilmu ekonomi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM belum lama ini. Imam mengajukan disertasi berjudul “Kajian pengaruh perpajakan pada tingkat tabungan di Indonesia”.
Imam mengemukakan bahwa dari hasil penelitian menggunakan data penerimaan pajak bruto sepanjang periode 2005-2009 menunjukkan variable pajak keseluruhan, pajak pendapatan ppn, serta angka partisipasi sekolah punya pengaruh positif pada tingkat tabungan penduduk. Makin tinggi pajak keseluruhan pada product domestik regional bruto ( pdrb ), rasio ppn pada pdrb, serta angka partisipasi sekolah, maka rasio untuk menabung di Indonesia akan makin tinggi.
Pph serta laju perkembangan masyarakat juga mempunyai pengaruh negatif pada tingkat tabungan. Perihal ini bermakna karenanya ada kenaikan rasio pph pada pdrb serta meningkatnya laju perkembangan masyarakat dapat turunkan tingkat tabungan di Indonesia.
“Untuk suku bunga riil tidak berikan pengaruh pada tingkat tabungan di Indonesia, ” jelas staf Pusdiklat Pajak, BPPK, Kementerian Keuangan RI ini.
Lihat situasi tersebut, imam menyebutkan bahwa pemerintah bisa menggunakan kebijakan penetapan tarif pph serta ppn untuk merubah tingkat tabungan penduduk. Menurut dia, jika pemerintah pingin merangsang perkembangan tingkat tabungan, pemerintah bisa memberlakukan kebijakan turunkan tarif pajak tabungan.
“Hal tersebut dikerjakan dengan mengkombinasikan dengan pergantian kenaikan tarif pajak pendapatan ppn hingga penerimaan pemerintah dengan keseluruhan tidak terganggu, ” terang pria kelahiran Grobogan, 27 juni 1967.