Latest News

Anggrek Merpati untuk Obat Anti Kanker


Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum Swartz)
Tanaman Anggrek Merpati (Dendrobium crumenatum Swartz) ternyata mempunyai potensi sebagai sebagai obat anti kanker. Sayangnya, bunga berbentuk unik mirip burung merpati yang hanya berbunga sekali saja ini kurang dilirik dan diperhatikan masyarakat.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh tim dari Fakultas Biologi UGM. Temuan Tim yang diawaki oleh Ardaning Nuriliani, Nastiti Wijayanti, Atiek Kusmiyati, Yekti Asih Purwestri dan Riski Topriyani berhasil menyisihkan puluhan tim lainnya dari beberapa negara seperti Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Jepang. Tim UGM ini pun berhasil meraih penghargaan sebagai Best Paper Award pada The First Annual International Scholar Conference (AISCT) di Taiwan, 27-29 April 2013 untuk kategori Health and Pharmacy.

“Anggrek Merpati ini juga dari genus dendrobium namun keberadaannya tidak atau kurang mendapat perhatian masyarakat,”urai Ardaning Nuriliani MKes di UGM, Jumat (10/5/2013). Tim UGM ini melakukan penelitian dengan judul Growth Inhibition, Apoptosis Induction, Andantiangiogenesis Activity of Ethanolic Extract of Dendrobium crumenatum Swarts.

Ardaning Nuriliani
dok-ugm
Menurut dia, penelitian genus dendrobium untuk obat-obatan selama ini telah banyak dilakukan di beberapa negara seperti China, Jepang dan Afrika. Di negara-negara tersebut dendrobium mempunyai potensi sebagai obat anti kanker dan anti tumor.

Sedangkan penelitian yang dilakukannya adalah untuk mengetahui efek sitotoksisitas ekstrak etanolik daun dan pseudobulb Dendrobium crumenatum Swartz terhadap cell lines kanker serviks (HeLa) secara in vitro. Penelitian juga untuk mengetahui aktivitas antiangiogenesis secara in vivo dengan menggunakan membran korio alantois (MKA) telur ayam berembrio.

Dari penelitian yang mereka lakukan yaitu induksi melalui apoptosis (mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian sel terprogram) menunjukkan hasil rendah. Tapi setelah dilanjutkan dengan uji antiangiogenesis pada membran korio alantois menunjukkan adanya potensi sebagai obat anti kanker.

“Anggrek Merpati secara empiris terkenal dalam pengobatan tradisional dan diduga juga memiliki potensi anti kanker. Namun potensi Dendrobium crumenatum Swartz sebagai obat anti kanker potensial belum pernah diteliti dan dibuktikan secara ilmiah,” pungkasnya.