Latest News

UGM Kelola Rp 66 M Dana Beasiswa

Dana Beasiswa
dok-ugm

Universitas Gadjah Mada (UGM) setiap tahunnya mengelola dana beasiswa sekitar hampir Rp 66 milyar. Dana itu berasal dari berbagai sumber yang diperuntukkan bagi 11.700 mahasiswa yang saat ini menuntut ilmu di kampus biru tersebut.

Dari jumlah tersebut, UGM menerima sekitar Rp 21,6 milyar dari Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) yang diperuntukkan bagi sekitar 3.000 mahasiswa Bidikmisi, terdiri dari 500 mahasiswa yang diterima tahun 2010, 1450 mahasiswa tahun 2011, dan 1102 mahasiswa tahun 2012.

Menurut Sekretaris Eksekutif UGM, Gugup Kismono, dana dari Dikti tersebut merupakan bantuan biaya hidup sebesar Rp 600 ribu per orang per bulan yang memang diperuntukan guna memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa. Dana bantuan biaya hidup tersebut diharapkan membantu agar mahasiswa dapat  berkonsentrasi dalam mengikuti proses belajar. Selain menerima dana bantuan hidup, para mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi juga dibebaskan dari kewajiban membayar biaya kuliah.

Dalam membantu pengelolaan penggunaan dana penerima Bidikmisi secara efektif, UGM mendistribusikan dana beasiswa bantuan hidup untuk disalurkan setiap bulan walaupun dana tersebut oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) diberikan secara kumulatif 6 bulan sekali. Cara ini diambil untuk menjaga agar dana tersebut banar-benar efektif dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan.

“Misi kami agar mahasiswa tidak kehabisan dana pada saat kebutuhan penting untuk pendidikan muncul, sehingga tidak mengganggu proses belajar mereka,” ujar Gugup di UGM.

Alasan UGM menyalurkan dana beasiswa Bidikmisi setiap bulan juga agar dana tersebut dapat dikelola sebaik mungkin dengan sasaran akhir keberhasilan pendidikan bagi penerima beasiswa. Gugup berharap, dana bantuan biaya hidup bisa dimanfaatkan mahasiswa penerimanya dengan baik dan menggunakannya betul-betul untuk keperluan pendidikan. Jika tidak, bukan hanya mahasiswa saja yang dirugikan, pemerintah juga menanggung risiko yang lebih besar karena meningkatnya kemungkinan mereka gagal dalam menyelesaikan pendidikannya.

“Masyarakat juga bisa dirugikan karena mahasiswa yang berpotensi tinggi untuk lebih berkontribusi bagi kemajuan bangsa gagal mengemban misi peningkatan kualitas pendidikannya,” tambahnya.

Selain itu, besarnya jumlah beasiswa yang dikelola oleh UGM memungkinkan mahasiswa penerima Bidikmisi yang mengalami kesulitan ekonomi tapi memiliki kemampuan potensial secara akademik bisa bersaing mendapatkan beasiswa lainnya. “Bagi mahasiswa Bidikmisi yang secara akademik memiliki kemampuan di atas rata-rata diijinkan untuk bersaing memperebutkan dana beasiswa dari sumber lain,” katanya.